SENI SEBAGAI PROSES KREATIF
Seni adalah suatu produk yang
dilahirkan karena adanya proses kreativitas. Proses itu lahir karena didorong
untuk menemukan suatu ide atau gagasan yang sebelumnya belum ada atau belum berhubungan.
Dengan seni kita mendapatkan kenikmatan sebagai
akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita terima, kenikmatan
seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan kenikmatan batiniah yang
muncul jika kita menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari pengubah
seni dalam hasil ini seni memiliki nilai spiritual.
Ada lagi beberapa ahli yang
mengemukakan mengenai definisi seni, yaitu :
Ø Ensiklopedia Indonesia : Seni adalah penciptaan
benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat
atau mendengar.
Ø Ki Hajar Dewantara : Seni merupakan perbuatan
manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga
dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia.
Ø Brade : Seni adalah pemanfaatan budi
dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spiritual manusia.
Ø Kahler : Seni adalah penjelajahan
manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta
menyajikannya dalam bentuk perlambangan.
Ø Aristoteles : Senia adalah peniruan bentuk alam
dengan kereativitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.
Ø Langer : Seni adalah kegiatan untuk
menciptakan sesuatu yang dapat dipahami oleh perasaan manusia; bentuknya dapat
berupa lukisan, patung, arsitektur, musik, drama, tari, film, dsb.
Sedang para ahli filsafat
mengemukakan bahwa pengertian/definisi seni dapat diperluas, yaitu sebagai :
- Kemahiran untuk melakukan atau menciptakan sesuatu untuk memuaskan pengalaman seseorang dalam menikmaati keindahan.
- Kemahiran seseorang dalam mengungkapkan atau mengkomunikasikan perasaannya, baik secara individual maupun sosial.
- Kemahiran dalam merancang, menyusun, atau mempertunjukkan suatu kegiatan yang memiliki nilai-nilai keindahan yang bersifat subjektif.
- Wujud sebuah produk/hasilan dengan kemahiran yang baik, baik dilakukan oleh pribadi maupun kelompok.
- Wujud utama dari kebudayaan ataupun bangsa yang memiliki makna.
KREATIVITAS
Kreativitas
adalah kemampuan mencipta/berkreasi yang dihasilkan sesuatu yang sifatnya baru
(hasil ciptaannya sendiri/orisinil), berguna dan dapat dimengerti. Baru berarti
bersifat inovasi, belum ada sebelumnya, segar, menarik dan aneh. Berguna
berarti dapat memberikan kepuasan, praktis, memudahkan, memperlancar, dan
sebagainya. Kreativitas dapat dimengerti berarti dapat dibuat dalam kesempatan
lain. Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data
informasi atau unsur-unsur yang ada.
Orang
dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orisinil, rasa ingin tahu, kerja
keras, lincah dan fleksibel dalam berpikir, serta kemandirian.
Kreativitas
merupakan aktivitas yang aktif dan dinamis, sehubungan dengan itu kreativitas
tumbuh dan berkembang. Proses kreatif tidak terjadi hanya secara formal, tetapi
terjadi dimanapun dan dalam situasi apapun. Anak dapat melakukan proses kreatif
ketika mereka bermain di rumah atau ketika mendengarkan dongeng.
Karakteristik
anak kreatif yaitu:
ü
cenderung memiliki respon
bebas
ü
cenderung menyampaikan
persepsi secara abstrak
ü
memiliki keinginan ideal
ü
suka humor dan bekerja,
suka bermain dan melucu, santai,
ü
bertindak impulsive, suka
melakukan perubahan, petualang,
ü
cenderung ceroboh dan
kurang teratur
ü
tidak pemalu menyampaikan
kebenaran atau kebaikan.
Kreativitas
merupakan potensi yang berkembang, dalam arti dipengaruhi oleh umur. Selain itu
kreatifitas anak akan muncul jika berbagai aspek disekitarnya dan potensi dalam
dirinya mendukung, misalnya : kesehatan, kecerdasan, minat, bakat, percaya
diri, rangsangan lingkungan, dorongan orang tua, dan sebagainya. Hal ini
terjadi karena kreatifitasmerupakan potensi, ia memerlukan lahan dan pengolahan
agar dapat berkembang.
Kreatif
didukung dari faktor dalam (potensi dalam diri seseorang) dan faktor luar yang
memberi kesempatan kebebasan anak untuk berkreatif, konsep diri anak, percaya
diri. Faktor keluarga dan sekolah dapat menjadi pendukung atau penghambat jika
tidak dilakukan secara baik. Faktor keluarga yang terlalu melindungi,
mencemaskan, suka mengkritik, menuntut, kurang toleran, mengatir merupakan
hambatan kreativitas anak. Faktor sekolah yang membatasi kurikulum berdasarkan
waktu dan materi, hanya menerima satu sumber atau satu jawaban yang dianggap
benar, serta kurang memberi kesempatan diskusi, bertanya atau evaluasi belajar
juga dapat menghambat krativitas anak.
Cara
yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan kreativitas anak, antara
lain:
Ø
kelancaran berpikir
Ø
fleksibilitas
Ø
orisionilitas
Ø
memperluas berpikir
Ø
program keberanian
mengambil resiko
Ø
kompleksitas
Ø
rasa ingin tahu
(quriosity), dan imajinasi.
Kreativitas
hendaknya dikembangkan sejak usia muda, sebab sikap kreatif yang ditumbuhkan
sejak dini akan tetap menetap sampai dewasa.
Untuk mencapai
tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni dicapai
melalui tahap-tahap :
1)
pengetahuan, pengetahuan merupakan
dasar untuk menuju tingkat yang lebih sulit
2)
apresiasi, kepemilikan pengetahuan
akan memberi kemampuan pada individu untuk mengapresiasikan seni, kemampuan
apresiasi tidak mungkin dilakukan tanpa pengetahuan tentang apa yang akan
diapresiasikan
3)
keterampilan, pengetahuan dan
apresiasi akan mendorong individu untuk memiliki keterampilan
4)
kreativitas, berdasar pengetahuan,
penghargaan, kesukaan (apresiasi), dan keterampilan akan mendorong indiovidu
untuk membuat, menyusun, atau menciptakan suatu karya. Proses tersebut
berkembang secara terpadu, baik seni tari, drama, rupa, dan musik sehingga
tercapai pengembangan kreativitas estetis.
Manusia memiliki kelebihan berupa akal
pikiran, kalbu, emosi, napsu, dan kemampuan membuat sesuatu. Usaha menggunakan
akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang baru, baik nyata atau abstrak
disebut kretivitas. Proses kreasi seni mempunyai ciri khusus, antara lain
seperti berikut ini:
ü Unik , Unik artinya sesuatu yang lain dari pada
yang lain, yang belum pernah di buat orang sebelumnya, baik dalam hal ide,
teknik, dan media
ü Individual , Artinya memiliki kekhususan ciri
dari seniman pembuatnya, yang berbeda dengan senimanlain karena perbedaan
pandangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik dalam membuat karya seni
ü Ekspresif , Karya selalu merupakan curahan batin berupa
penjabaran dari ide, renungan perasaan atau pengalaman seniman. Seni tanpa
curahan batin akan kelihatan kering tak dapat menyentuh perasaan para
penikmatnya
ü Universal , Karya seni dapat dinikmati oleh
semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa
estetik dan artistik.
ü Survival (Tahan Lama) , Nilai dalam suatu karya
seni dapat dinikmati sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifatnya
konsisten. Contohnya, karya seni peninggalan zaman kuno masih bias kita nikmati
sekarang.